Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, termasuk peserta didik. Ada yang suka belajar dengan suasana yang tenang, ada yang belajar sambil mendengarkan musik, ada yang belajar sambil praktek, ada pula yang lebih suka belajar cukup dengan membaca buku saja. Dengan referensi belajar yang berbeda ini, maka dari itu setiap orang memiliki cara belajar efektif yang berbeda untuk satu sama lain. Maka dari itu penting untuk seorang guru mengetahui gaya belajar seperti apa yang dimiliki peserta didiknya.
Secara umum dikenal 3 pembagian gaya belajar, yaitu Gaya Belajar Visual, Gaya Belajar Auditori, dan Gaya Belajar Kinestetik. Berikut Penjelasannya:
1. Gaya Belajar Visual
Gaya belajar visual berfokus pada penglihatan. Saat mempelajari hal baru, biasanya tipe ini perlu melihat sesuatu secara visual untuk lebih mudah mengerti dan memahami. Selain itu, tipe visual juga lebih nyaman belajar dengan penggunaan warna-warna, garis, maupun bentuk. Itu sebabnya orang yang memiliki tipe visual biasanya memiliki pemahaman yang mendalam dengan nilai artistik seperti panduan warna dan lainnya.
Apa saja karateristik gaya belajar auditori? Berikut karakteristiknya:
- Mudah mengingat dari yang dilihat daripada yang didengar
- Lebih suka membaca daripada dibacakan
- Berbicara dengan tempo yang cukup cepat
- Lebih menyukai melakukan demonstrasi daripada pidato
- Sulit menerima instruksi secara verbal kecuali ditulis
- Tidak mudah terdistraksi dengan keramaian
- Suka menggambar apapun di kertas
Lalu bagaimana dengan cara belajar yang tepat untuk visual?
- Belajar dari gambar maupun video yang menarik
- Membaca buku yang tidak hanya tulisan saja tetapi juga memiliki ilustrasi
- Saat belajar bisa sambil lakukan doodling supaya lebih fokus
- Gunakan spidol warna-warni saat membuat catatan
- Membuat mind mapping untuk memudahkan belajar
2. Gaya Belajar Auditori
Untuk gaya belajar auditori, mengandalkan pendengaran sebagai penerima informasi dan pengetahuan. Orang tipe belajar ini tidak masalah dengan tampilan visual saat mengajar, yang penting adalah mendengarkan pembicaraan guru dengan baik dan jelas. Nah, makannya tipe auditori biasanya paling peka dan hafal dari setiap ucapan yang pernah didengar bukan apa yang dilihat.
Karakteristik gaya belajar auditory:
- Suka mengingat sesuatu dari apa yang didengar daripada yang dilihat
- Senang mendengarkan
- Mudah terdistraksi dengan keramaian
- Kesulitan dalam tugas atau pekerjaan yang melibatkan visual
- Pandai menirukan nada atau pun irama suara
- Senang membaca dengan mengeluarkan suara atau menggerakan bibir
- Biasanya merupakan pembicara yang fasih
- Mudah dalam mengingat nama saat berkenalan dengan orang baru
Cara belajar yang cocok untuk peserta didik yang menggunakan gaya belajar auditory:
- Dengarkan musik yang disukai
- Bisa merekam saat guru mengajarkan lalu dikemudian hari didengar kembali
- Apabila membaca buku, bisa sambil diucapkan dengan suara pelan untuk lebih mudah mengingat
- Mendengarkan materi yang diajarkan guru saat di kelas dengan seksama
- Belajar dengan diskusi bersama teman supaya lebih mudah memahami maupun mengingat materi
3. Gaya Belajar Kinestetik
Gaya belajar ini menyenangi belajar yang melibatkan gerakan. Biasanya orang tipe ini, merasa lebih mudah mempelajari sesuatu tidak hanya sekedar membaca buku, tetapi juga mempraktikkannya. Dengan melakukan atau menyentuh objek yang dipelajari akan memberikan pengalaman tersendiri bagi tipe kinestetik. Makanya, orang yang memiliki gaya belajar tipe ini biasanya tidak betah berdiam terlalu lama di kelas.
Karakteristik gaya belajar kinestetik:
- Menyenangi belajar dengan metode praktik
- Kadang kesulitan dalam menulis tetapi pandai dalam bercerita
- Menyukai aktivitas yang melibatkan gerakan tubuh seperti olahraga atau menari
- Saat berkomunikasi banyak menggunakan isyarat gerak tubuh
- Menghafal dengan cara berjalan atau melihat
Cara belajar untuk peserta didik tipe kinestetik:
- Saat mendapatkan materi belajar, bila memungkinkan segara coba praktikkan
- Belajar sambil melakukan aktivitas yang melibatkan gerakan, misalnya sambil berjalan atau sesederhana menjentikkan jari
- Melakukan eksperimen dari materi yang didapatkan dari guru
- Bisa mengunjungi tempat yang berhubungan dengan materi di pelajaran, misalnya untuk pelajaran sejarah bisa mengunjungi museum
- Mengikuti ekstrakurikuler seperti KIR (Kelompok Ilmiah Remaja)
Nah, demikian beberapa gaya belajar beserta cara belajar yang harus dipahami oleh pendidik. Pahami karakteristik peserta didik anda kemudian tentukan cara belajar yang tepat untuk peserta didik agar lebih maksimal dalam pembelajaran dikelas. (m.r.a)